Bumi Siang dan Bumi Malam
Seorang siswa sekolah menengah atas sedang terduduk malas di bangkunya, terletak di pojok ruang kelas, sendirian tanpa teman sebangku.Ia pun melamun ketika pelajaran fisika sedang berlangsung.Lima menit sekali tangannya yang sedang menggenggam pensil berayun membuat suatu sketsa gambar pada secarik kertas, bahkan terkadang buku tulis dan buku paketnya menjadi korbannya. Terkadang cerminan perasaan dan keadaannya dapat ditebak dari jenis gambar yang dibuatnya.
Kegiatan yang menurutnya asik itupun terhenti ketika matanya melihat sesuatu di kolong mejanya yang daritadi ia masuk kelas hingga pelajaran terakhir ini, itdak digubrisnya.Ia menemukan sebuah buku disana.buku bersampul tebal dan tak bertuliskan apapun itu ia ambil.Ia merasa buku itu bukan sebuah buku pelajaran atau buku tulis karena ukuran dan berat buku itu sangat tidak lazim menurutnya. Buku itu terlihat tebal dan besar,tetapi ringan saat di angkat.Penasaran akan isi buku tersebut ia mulai membuka sampul depan yang tebal berwarna abu-abu tersebut.
Lembar pertama pun terbuka olehnya. Beberapa kalimat sempat terbaca olehnya sampai sebuah spidol mendarat di wajahnya. Spidol itu terlempar dari tangan guru fisika kelas itu karena ia merasa geram padanya yang tidak memperhatikan “ceramah”nya.siswa tersebutpun di perintahkan untuk menyelesaikan sejumlah soal di papan tulis.Selesai mengerjakan dan mencibir dalam hati pada gurunya, ia pun kembali duduk di tempatnya dan mengingat lagi apa yang ia baca.disana tertulis
“Apa dunia ini sudah dekat dengan kiamat?banyak yang berkata bumi siang lebih baik daripada bumi malam,ada yang berkata sebaliknya? Dunia mulai gila, kematian manusia dianggap angin lalu? Apa karena mereka belum pernah merasa kehilangan nyawa hingga mereka bisa menindas manusia lain yang....”
hanya itu penggalan yang ia ingat.Selintas ia ingin meneruskan apa yang telah ia baca tetapi bel sekolah pun berbunyi dan pikiran itu terhapus dengan pikiran-pikiran lain yaitu pikiran untuk cepat sampai rumah.
Berjalanlah ia menuju parkiran sekolah melalui koridor yang dipenuhi siswa-siswi seusai merapihkan gambar-gambar dan tasnya.sesampai di parkiran ia langsung menaiki sebuah motor miliknya dan mengendarainya keluar sekolah dengan santai. Dalam perjalanan pulang ia terpikir lagi kalimat-kalimat yang ia baca dari buku misterius itu.
“apa maksud bumi siang dan bumi malam? Apa hubungannya dengan hilangnya nyawa?”katanya dalam hati.Selama perjalanan,lamunannya lah yang menemaninya di setiap meter perjalanannya.sesampainya di rumah,ia pun berpikir unutk melanjutkan membaca buku itu seusai makan malam.
Pukul 20:00 setelah makan malam ia langseung menuju kamarnya dan membuka isi tas sekolahnya.diambilah buku abu-abu itu diantara buku-buku pelajaran yang lainnya.penasaran akan kelanjutan isi buku itu, ia pun segera membuka lembaran pertama yang tadi di sekolah sedikit ia baca.
“Manusia lain yang mereka anggap lebih rendah dari mereka?apa karena uang dan kekuasaan mereka layak mendapat yang lebih baik? Mereka pikir mereka ada di tempat yang terbaik,padahal tak ada tempat aman di bumi ini.”
Selesailah halaman pertama dalam buku itu,selesai beberapa kalimat yang ditulis dengan besar dalam satu halaman itu, tetapi Ia semakin bingung oleh kata-kata yang barusan ia baca.otaknya ia ajak untuk berpikir memikirkan apa maksud kata-kata itu.kalau masalah uang dan kekuasaan ia masih sedikit mengerti, tapi ia tak dapat menebak apa maksud dari kata-kata tempat aman di bumi ataupun tempat yang terbaik.
Halaman kedua mulai ia baca perlahan,disana tertuliskan
“Tahun ini tahun yang amat berat, bumi sudah memasuki umurnya yang ke 2029.semakin tua maka semakin tak bersahabat,mungkin ini timbal balik atas apa yang dilakukan manusia kepadanya.Dahulu orang-orang dapat dengan mudahnya membuang-buang air dan makanan tanpa memikirkan akan kerusakan apa yang telah ia timbulkan pada saat hak bumi akan air mereka rampas.teringat sewaktu aku masih anak-anak dan remaja, aku sering berenang di kolam renang saat itu.hal itu sangat menyenangkan.tapi jikasaja hal itu dapat dirasakan sekarang, aku yakin orang akan kegirangan hingga berkali lipat dari waktu itu. Betapa tidak sekarang mencari air di luar bumi X sangat sulit bahkan hampir tidak mungkin unutk ditemui.di bumi X pun air diperjualbelikan amat mahal karena sulitnya untuk mengambil air di bumi malam.
Mulai tahun ini tiap orang hanya boleh membeli air yang amat mahal itu sebanyak 2 liter perhari.berarti harus mengirit dalam memakainya.Oh tuhan mudahkanlah kehidupan hamba di dunia...amiin”
Terdiam dan membatu adalah hal yang pertama ia rasa seusai membaca halaman kedua buku itu.5 menit ia terduduk ditemani lamunan.”2029? Berarti 20 tahun yang akan datang dari sekarang,apa benar ini benda dari masa depan?”ia bertanya-tanya dalam hatinya.”ditambah lagi dengan persediaan air yang seakan-akan menipis seperti yang tertulis disana?” tambahnya.”hahaha ada-ada saja yang menulis buku ini” ia tidak percaya atas apa yang ia baca saat itu dan dilemparlah buku itu ke tempat tidurnya.Ia pun memutuskan untuk tidur lebih awal setelah sholat Isya ia kerjakan.
Keesokan harinya buku itu tanpa sengaja masuk ke tas sekolah yang akan dibawa murid itu bersama buku-buku pelajaran yang berceceran di atas tempat tidur.
Saat istirahat tiba tak tahu apa yang mesti ia lakukan ia mencoba melanjutkan apa yang sudah ia baca kemarin.Halaman ketiga ia buka.di bagian atas kertas terlihat tulisan besar seperti judul bertuliskan “Berputarlah!”.Rasa penasarannya bertambah dan dibacalah kalimat-kalimat dibawah judul itu.
“berputarlah ibu! Berputar! Hehe saat ini kusebut bumi sebagai ibu,karena bumi merupakan ibu yang melahirkan sebuah kehidupan.sudah sepuluh tahun ini ibu taklagi berputar bagai balerina.”ada apa ibu?”kataku pada saat tahu pertamakali jika engkau taklagi berputar.dan sampai sekarang pun aku tak tahu apa yang menyebabkan daya rotasi engkau menghilang tak berbekas.Yang kutahu sekarang ibu terbelah menjadi2 bagian bagian bumi yang selalu mendapat cahaya matahari dan yang tidak pernah tersentuh cahaya matahari.bagian yang sering mendapat sinar disebut bumi siang dan yang satu lagi disebut bumi malam.
Selintas pasti orang-orang berpikir tak ada bedanya dan tak berpengaruh besar dalam kehidupan.Padahal dampak selalu siang dan selalu malam ini sangat luas. Di bumi bagian siang terjadi pemanasan terusmenerus hingga hilanglah sumber air pada tempat tersebut,sedangkan pada bumi malam terdapat air yang melimpah ruah tetapi dalam keadaan membeku karena suhu disana bisa sampai -50oC.pendinginan ini disebabkan karena tak adanya sumber panas dari matahari.”
Lembar ketiga telah terbaca karena penasaran langsung ia baca halaman selanjutnya.
“kalau menulis tentang bumi siang dan malam aku jadi teringat kedua temanku.Vita dan Ahmad.dulu,Vita bertempat tinggal di bumi siang dan Ahmad tinggal di bumi malam.Sebenarnya sih mereka belum aku kenal dengan baik, ku hanya mengenal mereka melalui internet saja.belum pernah juga bertemu secara langsung dengan mereka.tetapi aku tahu siapa mereka, dari cara mereka bercerita kepadaku.Vita dan Ahmad sering bercerita tentang kehidupannya kepadaku. Kadang aku juga berbagi cerita tentang liku liku kehidupanku disini di bumi X.Vita pernah bercerita tentang sulitnya untuk bertahan hidup di bumi siang karena panas yang teramat sangat disana.sepanjang mata memandang hanya padang pasirlah yang terlihat.ada banyak hal yang mendasari semua itu, yang pertama karena panas yang amat terik membuat penguapan berlebihan alhasil tidak diketemukannya air disana,kedua karena tidak adanya air maka terjadi kekeringan disana dan tumbuhan yang dapat hidup hanya sedikit sekali,ketiga kekurangan bahan makanan karena keterbatasan tumbuhan dan hewan yang dapat hidup disana.Keadaan disana sangat menyedihkan sehingga banyak orang yang mati kelaparan.banyak golongan orang yang secara materil tidak mampu di bumi tersebut”.
“Kriiing”bel istirahat pun berbunyi, ditutupnya buku itu,padahal ia belum menyelesaikan halaman ke empat yang menurutnya sudah membangkitkan rasa ingin tahunya.Ia kembali memasukkan buku itu ke dalam tasnya.Dan dilupakannya bukuitu selama jam pelajaran berikut sampai ia merebahkan badannya di tempat tidur kamarnya.Pelajaran olahraga hari itu membuat ia tak sengaja menutup kedua matanya dan ia tidur terlelap ditemani kelelahannya.
Jam menunjukkan tepat pukul 20.00 ketika ia membuka mata setelah beberapa jam ia tertidur.berjalanlah ia ke meja belajar dan dikeluarkannya lagi buku tersebut bagai terbius sihir buku itu.dibukanya halaman yang dibatasi pembatas buku yang tadi ia letakkan di lembaran ke 4 yang terakhir ia baca.karena selesai sudah ia tamatkan halaman ke 4 maka ia baliklah lembaran tersebut menuju halaman berikutnya.
“Ahmad,sebuah nama yang membuatku terperangah tak percaya.Karena daya juangnya dalam mempertahankan hidup di belahan bumi malam.di belahan bumi tersebut, hanya bukit dan gunung es yang tampak.Hal ini dikarenakan wilayah tersebut tak pernah disinari sinar mentari sejak bumi berhenti berotasi 10 tahun yang lalu.tumbuhan pun tak dapat hidup disana karena tidak adanya sumber energi mereka berupa sinar matahari.
Ahmad tak hanya memikirkan hidupnya sendiri, ia juga memperjuangkan hidup rekan-rekan sejawat dan senasib dengannya.Ia yang menyuarakan dan memprakarsai Pemberontakan Kaum Gelap 3 tahun yang lalu.Ia menuntut penyetaraan hak antara orang mampu dan tidak mampu.Sampai pada puncaknya pertikaian antara kaum bumi malam dengan rakyat bumi X yang sangat berkuasa dan berujung pada kekalahan kaum bumi malam.Kekalahan mereka dikarenakan kalah jumlah pasokan persenjataan dari lawannya.Setelah peristiwa itu terjadi aku tak lagi pernah mendengar nama Ahmad disebut-sebut lagi.mungkin ia terbunuh oleh pasukan bumi X atau ia mati oleh karena dinginnya bumi malam? Hanya tuhan yang tahu.”
Akhirnya si murid itupun mengerti apa yang dimaksud bumi siang dan malam serta penyebabnya. Tapi ia masih penuh kebingungan saat berpikir mengapa berhentinya rotasi bumi itu dapat terjadi.Ia tak menyangka sama sekali hal itu akan terjadi dan berdampak separah itu.ter pancing oleh tulisan “Bumi X” besar di sebelah halaman 5 ia pun mulai melanjutkan membaca ke halaman 6.
“Bumi X, mengapa orang-orang selalu berpikir bahwa tempat itulah tempat ternyaman saat ini? Apa karena tempat itulah tempat yang masih terkena sinar matahari dan ditemani sedikit kegelapan yang dapat meneyeimbangkan iklim? Dulu aku juga berpikir seperti itu saat masih tinggal di bumi malam.Memang jika melihat dari sisi tersebut, bumi X lah pilihan yang tepat untuk menjalani kehidupan di saat ini. Tapi jika kita melihat sedikit ke dalam, hidup di bumi X tidaklah mudah.untuk hidup disini dibutuhkan uang yang sangat banyak.mengapa uang? Karena hanya dengan uanglah kita bisa membeli kebutuhan pokok untuk kita.bagaimana tidak,untuk membeli air saja dibutuhkan uang yang sangat besar.lebih besar berkali-kali lipat dari waktu sebelum bumi berhenti berputar.untuk membeli makanan juga sangat membutuhkan biaya yang besar.dikarenakan sulitnya penanaman dan perawatan untuk menanam bahan makanan,berternak hewan dan mengelola sumber daya alam tersebut. Karena itulah bumi X disebut tempat tinggal orang kaya dan berada.hal ini yang sering di buat kontroversi oleh kaum-kaum bumi sisi lain,bahkan sering terjadi pemberontakan antar kedua belah pihak.seperti pemberontakan yang diprakarsai oleh Ahmad.kaum tersebut selalu menganggap manusi di bumi X adalah manusia yang arogan,licik,pelit dan tidak berprikemanusiaan.di satu sisi aku setuju, tapi disisi lain aku menganggap bahwa kami sebagai kaum bumi X hanya sedang bertahan hidup di penjara dunia kami.”
Kebingungan murid itu terhadap apa itu bumi x terjawab sudah,seakan buku itu tahu apa yang ingin diketahui pembacanya.berniat untuk menghabiskan buku itu, ia membalikan halaman terakhir dan membaca tulisan terakhir si penulis.
“Kubuat jurnal ini untuk diriku di masa lalu dua puluh tahun yang lalu,dan alasan mengapa aku membuat jurnal ini adalah karena bumi pada masa dimana aku berada sudah tidak dapat diperbaiki lagi kerusakannya dan tak lama lagi akan menjadi sebuah bongkahan batu tak berarti di angkasa.Semua kerusakan di muka bumi ini dibuat oleh dirimu,diriku,dan seluruh umat manusia.oleh karena itu cobalah sedikit untuk peduli terhadap planet kita dan segala isinya.Karena jika tidakada manusia yang sadar akan dampak buruk dari perbuatan tangan kotor manusia maka bumi ini akan berakhir seperti apa yang tertulis di jurnal ini.Makakutitipkan pesan ini kepadamu melalui kolong meja tempat kita pernah terduduk malas sambil menggambar disana.Untuk kelangsungan hidup manusia dan terutama untuk bumi ini.”
Rasa terkejut yang teramat sangat menghampiri murid itu.kepanikan dan kebingungan dikawal dengan rasa tidak percaya akan apa yang ia baca menyelimutinya.Dibaca olehnya buku itu berulang-ulang sampai ia mendapatkan suatu titik temu.Ia akan mengubah dunia dan akan menjadi ujung tombak dalam penyelamatan bumi.Dan berkata dalam hati ”Akan kujaga seluruh isi langit dan bumi untuk semua”.Semangatnya bergelora tetapi Ia lupa bahwa penyebab semua kekacauan yang terjadi adalah berhentinya bumi berputar pada porosnya sepuluh tahun yang akan datang yang tak dapat dihindari.